27 Maret 2011

Sepenggal Kalimat


"... Manusia religius tidak fanatik, karena sadar tentang keterbatasan manusia. Karena dia tahu bahwa hanya Tuhan lah satusatunya yang selalu benar serta menguasai semua sudut galaksi ..."
Romo Mangun

21 Maret 2011

Traffic Jam




Hari senin pagi di Jakarta selalu tampak lebih 'heboh' dari harihari lainnya, nggak tau kenapa atau cuma perasaan saya saja, tapi tetep ya, kemacetan itu terjadi sangat parah.
Kemacetan membuat transportation cost menjadi sangat mahal, barangbarang banyak yang terlambat, sehingga terjadi kenaikan harga barang karea sulitnya sistem distribusi dan logistik.  Investor menjadi memalingkan mukanya dari Indonesia karena dengan adanya kemacetan, mereka tahu externalitas negatif cost akan semakin tinggi dan itu akan merugikan mereka. 

Saya sering membayangkan kalo keseharian di Jakarta tanpa adanya kemacetan, mungkin perekonomian menjadi sangat tinggi pertumbuhannya atau malah tidak berkembang sama sekali?
Masalahnya, kemacetan itu terjadi karena gagalnya sistem infrastruktur di Jakarta


Kepadatan lalu lintas jakarta pagi hari I pengamatan I



Kemacetan di Jakarta mungkin tidak hanya dilihat dari satu sudut pandang saja atau satu aspek saja, namun sangat kompleks antara satu dengan lainnya,
Coba kita sebutkan mulai dari tataguna tanah, kondisi angkutan umum itu sendiri, sampai masalah perekonomian masyarakat dan kondisi sosial. Banyak sekali ya? Padahal banjir belum dimasukkan disini sebagai faktor penyeabab kemacetan itu sendiri. *sigh*

Dahulu, pembangunan tol secara besarbesaran memicu masuknya kendaraan pribadi yang lebih banyak daripada seharusnya.Ya, kita kemudian menjadi pasar kendaraan pribadi, dengan tidak memperdulikan berbagai dampak yang ada. Political economy?

Tataguna tanah kita memang sangat kacau, paling banyak digunakan untuk kegiatan permukiman dan itu terjadi secara sprawl, leap frog development dan kebanyakan pembangunan yang ada di kotakota Indonesia bersifat 'ribbon by development' atau dimana terjadi pembangunan kegiatan terlebih dahulu baru kemudian infrastruktur dan utilitas lain mengikuti. Efektif? jelas tidak.
Kemudian antara lokasi kegiatan satu dengan kegiatan lainnya lokasinya sangat berjauhan (contoh : permukiman dengan tempat kerja), sehingga memerlukan waktu untuk perpindahan yang lama.
Selain itu, dengan tataguna tanah yang bersifat 'ribbon by development' menyebabkan banyak lokasi yang tidak dapat diakses dengan kendaraan umum karena lokasinya yang terpencil, jalan yang rusak ataupun lebar jalan yang terlalu sempit, sehingga rute angkutan umum tidak dapat menjangkaunya.

Sementara itu, pembangunan mal atau kegiatan ekonomi lainnya telah membuat beberapa titik kemacetan baru, karena perebutan arus masuk dan arus keluar bagi pengunjungnya. Disini peran arsitek sangat besar, seharusnya mereka memperkirakan keadaan transportasi sekitarnya dan mengatur sirkulasi masuk maupun keluar sehingga tidak menimbulkan kemacetan.

Dari sisi pertambahan luas jalan yang tidak sesuai dengan pertumbuhan kendaraan bermotor, dan itu juga dianggap menjadi salah satu penyebab kemacetan.
Kredit kendaraan pribadi yang sekarang ini semakin murah, terkadang tanpa uang muka pun sudah dapat membawa pulang kendaraan bermotor.

Tidak adanya integrated transportasi atau kesenimbungan antara moda satu dengan yang lain sehingga menyebabkan masyarakat kesulitan untuk menjangkau lokasi tertentu secara murah dan efisien

Disisi lain, kondisi angkutan umum kita juga sangat tidak terawat, kotor, tidak aman karena banyak pencopet, tidak dilengkapi dengan sarana publik seperti toilet, berhenti sembarangan sehingga menyebabkan lalu lintas semrawut.
Pemilik kendaraan umum, sepertinya banyak yang menginginkan keuntungan semata tanpa memperhatikan kaidahkaidah yang ada, kendaraan yang semakin tua namun tidak dirawat dengan baik sehingga menghasilkan polusi yang semakin parah.

Faktorfaktor diatas, merupakan beberapa aspek yang menyebabkan masyarakat berpindah dari kendaraan umum ke kendaraan pribadi.

Terkadang beberapa angkutan umum tidakmau melalui rute yang tidak dilalui oleh kendaraan umum selain disebabkan karena bruknya infrastruktur, kemampuan masyarakat untuk membayar juga sangat lemah dan ini menyebabkan kerugian karena operasional cost tidak sesuai dengan revenue yang diharapkan.
Lain ceritanya untuk beberapa jenis angkutan yang dapat membawa banyak penumpang untuk sekali jalan, seperti kereta api ataupun bus, karena dengan daya tampung yang besar, mereka dapat membawa penumpang dengan lebih banyak, sehingga economic return of scale nya menjadi terpenuhi, sehingga jenis angkutan umum ini (sampai sekarang) menjadi angkutan umum yang paling sesuai untuk kawasan perkotaan yang memiliki penduduk yang padat.

Kebijakan pemerintah untuk menanggulangi kemacetan pun sampai sekarang belum ada yang dapat berjalan dengan baik, beberapa mega project seperti MRT, sampai sekarang terbengkalai.
Beberapa angkutan umum telah disubsidi oleh pemerintah, tapi pemerintah tidak melakukan monitoring dan evaluasi kemana subsidi itu digunakan. Privatisasi untuk beberapa jenis angkutan umum juga tidak berjalan dengan baik, privatisasi tidak semuanya buruk, tergantung bagaimana kesepakatan diantara dua belah pihak tersebut, namun tetap pada patokan dimana seharusnya pemerintah juga mengedepankan nama rakyat.

Di Cina, pemerintah tidak memberikan subsidi apapun untuk kendaraan pribadi, namun memberikan subsidi sepenuhnya untuk kendaraan umum. Sepertinya pemerintah kita mulai meniru ini, dimana BBM bersubsidi hanya diberikan untk kendaraan berplat kuning, kendaraan plat hitam harus menggunakan BBM pertamax yang sekarang ini harganya mulai melambung.
Pemerintah juga sampai sekarang belum memberikan kebijakan atas berpindahnya pengguna kendaraan umum ke kendaraan pribadi, padahal, itu sudah lama sekali terjadi.
Pengaturan kembali kendaraan umum juga harus diperhatikan oleh pemerintah, dengan adanya busway, angkutanangkutan umum lainnya menjadi feeder, sehingga pada haltehalte busway menjadi terminal bayangan dan kalo tidak dibenahi secepatnya akan menimbulkan kesemrawutan bahkan titik kemacetan baru. 
Jam datang busway sepertinya harus diatur atau terjadwal sehingga memberikan kenyamanan bagi penggunanya, sehingga tidak ada lagi penumpukan penumpang dan kasus penumpang yang sampai pingsan menunggu di halte busway.
Dan sepertinya pemerintah harus tegas dalam memberikan ijin bangunan, mengikuti blueprint yang berlaku, sehingga dapat mengurangi kemacetan yang dikarenakan oleh penatagunaan lahan yang salah. Superblok mungkin menjadi salah satu cara untuk mengurangi pergerkan penduduk dan kemacetan, namun sekarang ini superblok hanya dapat dilakukan oleh pengembang swasta dan tidak secara massal.

Berani mencoba untuk melakukan urban renewal seperti yang dilakukan Amerika? 
Memang membutuhkan biaya yang sangat besar tapi sepadan dengan hasilnya dan itu bisa dilakukan secara bertahap, barangbarang yang masih bagus dapat digunakan lagi sehingga lebih menghemat, lama memang dan juga kita akan berhadapan dengan masyarakat kita yang belum mengerti tentang pentingnya pemanfaatan ruang. Namun bagaimana cara kita mengurangi kemacetan dari segi penataan ruang?


20 Maret 2011

Expectopatronum



Mungkin kali ini saya akan menulis diluar konteks yang biasanya dibahas dalam blog ini,
tapi ketidakmengertian itu semakin besar.

Ada teman saya yang tibatiba pindah kost setelah beberapa kali baju nya hilang, ketika ditanya ke semua penghuni kost, tidak ada yang terselip baju milik teman saya itu, begitu juga sama mbak yang biasanya nyuci baju. Dan tibatiba pula (malam hari) saya di sms oleh teman saya itu dan dia bilang pindah kost. Saya bingung kenapa, sepertinya tidak ada masalah sama sekali, dia juga tidak ada rencana untuk pindah kost sewaktu kmaren kami ngumpul di salah satu kamar teman kost saya. Ternyata katanya teman saya itu, ada yang mau berbuat jahat sama dia lewat alam gaib, duh, serem amat..

Terkadang saya tidak mengerti kenapa orangorang melakukan tenung atau semacamnya yang berkaitan dengan alam gaib dan sihir (mungkin). Mencelakai orang dengan tidak melakukan kontak fisik, dan itu sangat mengerikan..!! itu merupakan salah satu tindak kejahatan, namun dari segi hukum pun, kita tidak dapat menuntutnya karena tidak ada buktibukti yang nyata, tapi itu adalah suatu tindak kejahatan.

Sekali lagi, karena Indonesia kaya dengan budaya.
Dulu, sebelum berbagai agama masuk di Indonesia, nenek moyang kita percaya akan adanya kekuatan leluhur, kekuatan alam, batubatu besar, gunung, sungai yang dianggap sakral ataupun makluk gaib. Beberapa agama memang mengakui adanya roh gaib, tapi untuk menggoda iman manusia agar jauh dari Tuhan dan menjadikan manusia budaknya dengan melakukan tindak kejahatan.

Saya pikir, kejadian tenungmenenung, gunamenggunai orang itu sudah ditinggalkan di era modern seperti ini, manusia lebih berpikir lebih logis dengan menggunakan orang lain untuk melakukan kejahatan contohnya denga menyewa pembunuh bayaran atau semacamnya dan dengan adanya agama yang megajarkan Tuhan itu satu, dan tidak ada kekuatan manapun yang dapat melawannya, sepertinya kegiatan mistik seperti itu sudah tidak lagi dipelajari, bahkan menurut saya sudah musnah.

Tetapi kenapa masih ada orang yang melakukan itu? Saya benarbenar tidak mengerti...

Budaya dan agama disatu sisi dalam melebur menjadi satu dan saling mendukung, tetapi ada budaya yang sangat bertolak belakang dengan agama sehingga tidak dapat saling menghilangkan antara satu dengan yang lainnya.
Dan ketika budaya yang buruk itu mulai menyerang, agama menjadi satusatunya pelindung kita dari semua marabahaya.

12 Maret 2011

memory


 









"...zaman yang berganti telah merubah benda dan manusia..."

Passion



Keinginan manusia itu tidak pernah ada batasnya, dan
Keinginan bukanlah kebutuhan.
Keinginan adalah sumber penderitaan
*baris terakhir by iwan fals*

Konsumsi makanan, konsumsi air, tanah, udara, pakaian. Banyak sekali yang kita konsumsi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kita. Di satu sisi, konsumsi baik untuk pertumbuhan perekonomian, namun jika berlebihan itu juga tidak baik karena akan menyebabkan inflasi. Di sisi yang lain, itu merupakan pemborosan.

Konsumsi tanah
Jika dilakukan secara benar dan terencana, maka akan memberikan keuntungan bagi kita. Kalau kita menggunakan tanah secara sembarangan, inefisiensi pembangunan yang akan kita dapatkan adalah Sprawl dan slump area. Inefisiensi dengan sumberdaya yang ada di dalamnya
Air, kesuburan tanah, mineral. Inefisiensi yang dibangun diatasnya, *termasuk biaya pembangunan* Infrastruktur, sarana dan prasarana penunjang kegiatan.

Betapa pentingnya tata guna lahan bagi kita, namun sayangnya banyak pihak yang tidak menyadarinya
Tanah merupakan aset yang sangat berharga dan sulit bahkan hampir tidak mungkin untuk diproduksi secara instant. Mungkin karena aset yang sangat berharga itulah, mereka memperlakukan tanah sedemikian rupa tata ruang menjadi tatar uang. Kekuasaan ekonomi, politik. Kebijakankebijakan yang katanya pro job, pro growth dan pro poor, Apakah berkaitan erat dengan penatagunaan lahan untuk pembangunan yang berkelanjutan?

Masyarakat mengkonsumsi tanah untuk kegiatan yang harus mereka lakukan, ketika suatu kawasan tidak dapat lagi menampungnya, maka kegiatan itu 'meluber' ke wilayah lain,Aglomerasi, Terkadang daerah yang menjadi lokasi 'peluberan' kegiatan itu merupakan daerah yang belum terbangun
Sawah, ladang, hutan...
Konversi lahan secara besarbesaran untuk memenuhi kebutuhan kegiatan manusia, Aglomerasi terkadang memberikan dua wajah pembangunan. Di satu sisi ada yang masih lugu dengan kegiatan primernya. Di sisi lain ada yang berkembang menjadi kegiatan tersier

Bagaimana kedua sisi yang itu saling melengkapi?
Padahal ada sisi yang mulai ditinggalkan penghuninya karena tidak memberikan hasil apapun.

Kegiatan primer dan tersier seharusnya dapat saling melengkapi dan mengisi
Gunakan sumberdaya yang dapat kita hasilkan sebagai input industri.
Pertanian, merupakan kunci pokok dalam pengembangan perekonomian kita.
Agroindustri harus mulai digalakkan.
Menekan penggunaan tanah yang subur dan memiliki kesesuaian tanah yang baik untuk dikonversi secara acak *leapfrog development* dan tidak terencana.
Kegiatan pertanian untuk meningkatkan produksi dalam negeri, mengurangi import yang juga mengurangi beban keuangan negara
Penyerapan tenaga kerja, sehingga mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
Walapun kita harus bersaing dengan barangbarang import yang lebih murah, peraturan dan kebijakan politik ekonomi,
Biaya yang mahal untuk membuat pasarpasar penampungan, kota satelit, perbaikan infrastruktur, admisnistrasi, birokasi dan sistem logistik, menghadapi perubahan cuaca. 
Semuanya memang tidak mudah tapi kita harus bangkit

Bukankah selalu ada solusi untuk setiap masalah? Tergantung bagaimana manusia itu berusaha untuk memecahkan masalahnya,

Pada Mu Negri




Ada sisi lain dari kehidupan perkotaan, 
Bukan, bukan dari gemerlapnya kota, mall, cafe, gemerlapnya dunia malam
Tapi sisi lain dari itu, kehidupan sosial ekonomi,Inequality, disparitas.

Pernahkah kita melihat dari sisi anak jalanan?
Mereka tidak pernah tau apa yang seharusnya mereka mendapat kasih sayang, pendidikan, makanan yang cukup gizi.

Mereka juga anakanak yang lahir di Indonesia, yang berhak mendapatkan hak yang sama dengan anakanak lain dan melaksanakan semua kewajiban mereka.

Namun sayangnya, mereka tak pernah tau. Bagaimana mereka bisa mengerti hak dan kewajiban mereka sebagai anak dan penerus bangsa jika ketika mereka baru beberapa bulan lahir dibawa ke tengah jalan untuk memintaminta.
Sewaktu mereka belajar berjalan, mereka diajari untuk mendatangi kendaraan bermotor dengan membawa gelas plastik untuk mengumpulkan uang.
Mereka tidak mengerti jika mereka harusnya belajar, mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak untuk mengentaskan mereka dan keluarganya dari jurang kemiskinan.
Mereka hanya tau, unutk mendapatkan uang itu mudah, dengan hanya menodongkan tangan atau menyanyi.
Tapi apakah mereka tau hakikat bekerja itu untuk apa?






Orangorang tua itu tau.
Namun demi menyambung nyawa, mereka memaksa anakanaknya untuk turun ke jalanan.
Dengan berbagai resiko kekerasan yang ada di jalanan, pelecehan sexual, pembunuhan, penjualan organ tubuh.

Jika hampir seperempat jumlah penduduk perkotaan melakukan hal ini,
Bagaimana dengan masa depan negara kita nantinya?

Di satu sisi, pemerintah juga memiliki peranan besar atas terjadinya kemiskinan ini.
Kebijakan pembangunan yang fokus pada perkotaan dan tidak diimbangi dengan pembangunan di daerah pedesaan.
Tingginya pertumbuhan penduduk dan urbanisasi, namun tidak diimbangi dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan,
Usia pensiun yang lebih lama sehingga menyebabkan rendahnya regenerasi dalam tempat kerja,
Tingginya bunga kredit untuk pengembangan usaha kalangan pengusaha mikro, kecil dan menengah,
Rendahnya SDM dan HDI yang akhirnya banyak yang tak terserap oleh dunia kerja karena kalah persaingan dengan negara lain (bahkan antar daerah) sehingga produktivitas kita tidak tidak maksimum.

Dikarenakan sulitnya mendapatkan akses untuk pendidikan dan kesehatan?

Dahulu, Mahatma Gandhi membangun India dengan tidak memberikan janji yang mulukmuluk. Beliau hanya memberikan satu janji yang dapat beliau tepati
yaitu dengan memberikan pendidikan gratis. Dengan adanya akses pendidikan yang mudah, walaupun hasil untuk pembangunan tidak dapat terlihat untuk jangka pendek, namun India sekarang sudah sangat lebih baik dari sisi SDM dibandingkan Indonesia, jika masyarakat Indonesia membuat hardware untuk komputer, masyarakat India membuat softwarenya.

Betapa jauh ketimpangan itu terjadi. Padahal India memiliki karakteristik yang hampir sama dengan Indonesia, jumlah penduduk yang banyak, korupsi, kemiskinan. Dan kebijakan yanng dikeluarkan dari Mahatma Gandhi dilakukan dengan fokus, konsisten dan kontinyu, sehingga dapat memberikan hasil yang baik untuk negaranya.

Sekali saja menyanyikan baitbait "pada mu negeri" 
Nyanyikan sekali lagi dengan sepenuh hati, Sesaat sebelum kita lupa
Apa hakikat kita dilahirkan di dunia ini.