24 April 2011

Sustainable Relationship



Banyak bangeettt orang yang bertanya kepada saya mengapa saya mengambil ekonomi kalo dasarnya saya dari teknik, aristektur pula. Baiklah, saya akan menerangkannya disini soalnya saya baru tau kalo ngomong itu capek dan membuat rahang saya pegal. *nggak ngerti gimana mijetnya*
Karna saya berkutat dengan desain perkotaan, saya harus mempelajari seluruh aspek yang membuat kota itu berkembang dan syukur dia bisa berkelanjutan (sustainable). Sustainable development itu tentang bagaimana mengembangkan suatu kota untuk kehidupan yang lebih baik, bukan hanya untuk masa kini namun juga untuk generasigenerasi kita selanjutnya. hal ini dapat dicapai dari keadilan sosial yang dapat diakses seluruh lapisan masyarakat (secara universal) mulai dari ketersediaan lapangan pekerjaan, penggunaan sumberdaya alam yang efektive dan melindungi sumber daya alam baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dan jika mungkin, meningkatkan kualitas lingkungan, memelihara kestabilan pertumbuhan perekonomian serta menydiakan sarana prasarana untuk kegiatan yang dilakukan masyarakat.

Sebuah sistem yang berkelanjutan dan seimbang tidak mungkin tanpa melihat pembangunan ekonomi dan kebutuhan masyarakat akan kegiatan tersebut. oleh karena itu, dalam merencanakan suatu kawasan yang berkelanjutan, harus memperhitungkan ketiga aspek tersebut, masyarakat, lingkungan dan ekonomi.


Industrialisasi mempengaruhi tingginya arus urbanisasi di perkotaan dan ini menuntut pengembangan perencanaan kota *seperti yang terjadi di Inggris jaman dulu sehingga tercipta garden city dan ini tercipta karena aspek ekonomi*. Secara umum, perencanaan untuk pengembangan kota meliputi aspek : lingkungan, konservasi warisan budaya lokal, teknologi tepat guna, efisiensi infrastruktur, akses sosial, integrasi antara wilayah satu dengan yang lain dan integrasi kelembagaan. Saya akan mencoba menjelaskan beberapa point tersebut dan hubungannya dengan ekonomi :
  1. Keseimbangan dengan Alam : keseimbangan dengan alam menekankan pada efektivitas memanfaatkan sumber daya alam dan konservasi yang harus kita lakukan. Tidak membangun seluruh wilayah dengan aspal ataupun bangunan merupakan salah satu contoh yang paling sederhana, pembangunan diwilayahwilayah yang rawan juga harus diperhatikan, mulai dari wilayah sempadan sungai, daerah yang memiliki kelerengan yang tajam, memperhatikan pembuangan limbah *ini menyebabkan biaya eksternalitas negatif perkotaan*, dan kegiatan lain yang dapat merusak alam. Disini kita harus memetakan wilayah mana yang merupakan daerah rawan, meningkatkan habitat alam dengan membuat daerah konservasi, pengendalian pembangunan dan kepadatan bangunan, serta mengembangkan desain untuk lebih ramah dengan lingkungan. Disini ekonomi mengajarkan bagaimana pemenuhan kebutuhan yang tidak terbtas dengan sumberdaya yang terbatas, sehingga dapat terjadi efektivitas dan keseimbangan yang dimaksud.
  2. Keseimbangan dengan Tradisi dan Budaya : tradisi dan budaya yang banyak dianggap klenik bagi sebagian besar masyarakat modern sekarang ini, namun sebenarnya itu merupakan ajaran untuk menghormati dan menjaga alam. Dengan adanya tradisi dan budaya ini menciptakan karakteristik khusus untuk suatu kota. Pengembangan pembangunan kota dengan menggunakan polapola arsitektur setempat dapat memberikan rasa estetika bagi kota dan mengkomunikasikan nilai budaya bagi masyarakatnya.
  3. Teknologi Tepat Guna : teknologi tepat guna disini menekankan pada pemakaian bahan bangunan teknik konstruksi, manajemen proyek dan teknologi yang sesuai dengan karakteristik pembangunan wilayah dan masyarakatnya. Jadi tekonologgi tepat guna disini tidak hanya pada segi konstruksi bangunan saja, namun juga pondasi untuk mengembangkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
  4. Integrasi Masyarakat : sebenarnya masyarakat dari dulu kala suka dengan yang namanya hidup berkelompok dan itu menimbulkan perasaan yang nyaman dan aman bagi mereka, namun sayangnya sekarang ini kehidupan masyarakat yang suka berkelompok itu berkurang, ini disebabkan karena kegiatan masyarakat yang semakin banyak, pekerjaan, lamanya penggunaan waktu di jalan (baca : traffic jam alias macet) serta kurangnya ruang untuk komunikasi masyarakat seperti plaza,taman, gallery dan sebagainya. Dengan masyarakat yang solid dpat mengurangi gejolak sosial dan kondisi yan seperti itu dapat mengurangi konflik sosial dan mendukung pembangunan kota, baik dari fisik, sosial maupun ekonomi.
  5. Efisiensi : Prinsip ini merupakan efisiensi konsumsi sumberdaya baik itu untuk sumberdaya alam, energi, waktu, sampai sumberdaya fiskal *kalo menyebut fiskal pasti semua orang tahu ini tentang pendanaan dan lagilagi bersinggungan dengan perekonomian*, namun semuanya juga memperhatikan aspek kenyamanan penduduk, keamanan, keselamatan dan akses sehingga terjadi optimalisasi lahan publik, sarana prasarana umum dan infrastruktur ditunjang dengan meningkatkan coverage masyarakat dan wilayah, akses dan kelangsungan lingkungan.
Dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan, lingkungan dan kualitas hidup di kotakota, ekonomi berperan penting bagi pengembangan kota untuk menuju kearah tersebut, dalam perencanaan kota dan wilayah, bukan hanya soal desain kota, namun keseluruhan aspek yang ada didalamnya.
*lumayan yah kalo menjelaskan pada satu per satu orang, makanya saya tulis saja, jadi semua orang bisa mengerti, terimakasih* :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar